Festival Pencak Silat Day Al Fath 2024: Harmoni Seni dan Pariwisata Kota Sukabumi
![](https://sangmaungbodas.com/wp-content/uploads/2024/12/WhatsApp-Image-2024-12-05-at-10.58.45-1024x683.jpeg)
Sukabumi kembali menjadi pusat perhatian seni dan budaya melalui Festival Pencak Silat Day Al Fath 2024, yang berlangsung pada 28–30 November di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Kecamatan Gunungpuyuh. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian seni bela diri pencak silat, tetapi juga merayakan pengakuan internasional pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.
Atraksi Budaya dan Pelantikan Tokoh
Festival tahun ini memadukan berbagai kegiatan, termasuk saresehan budaya, latihan gabungan, serta penampilan seni tradisional seperti Bola Leungeun Seuneu (Boles) dan Ngagotong Lisung. Kesenian Boles sendiri kini telah resmi diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI), sebuah pencapaian besar yang dirayakan melalui festival ini.
Selain itu, acara ini menjadi momen penting dengan dilantiknya Irjen Pol Rudi Darmoko sebagai Ketua Umum DPP Perguruan Silat Sang Maung Bodas. Menurut KH Fajar Laksana, pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, pelantikan ini melambangkan sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan spiritual.
Dukungan Pemerintah untuk Pariwisata
Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, yang hadir untuk membuka acara, menegaskan bahwa festival ini merupakan peluang besar untuk mendongkrak sektor pariwisata. “Pencak Silat adalah kekayaan budaya yang tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga mampu menarik perhatian wisatawan,” ujarnya.
Hartadji juga menyatakan komitmennya untuk terus mempromosikan kegiatan ini agar Sukabumi menjadi pusat seni, budaya, dan spiritual di tingkat nasional maupun internasional. “Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri perhotelan, untuk menjadikan festival ini bagian dari kalender pariwisata utama Kota Sukabumi,” tambahnya.
Harapan untuk Masa Depan
Festival ini tidak hanya menjadi sarana hiburan dan edukasi, tetapi juga simbol persatuan melalui seni beladiri tradisional. Dengan ribuan peserta dari berbagai daerah, acara ini mencerminkan semangat gotong royong dalam menjaga warisan budaya Indonesia.
Ke depannya, Ponpes Dzikir Al Fath dan Pemerintah Kota Sukabumi berencana memperluas jangkauan festival melalui promosi digital dan kolaborasi internasional. Harapan besar ditanamkan agar seni pencak silat tidak hanya dikenal sebagai tradisi lokal, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan budaya Indonesia di mata dunia.
Tinggalkan Balasan