
SEJARAH PAGURON SILAT SANG MAUNG BODAS

Perguruan silat satria awi koneng maung bodas didirikan oleh Bpk.K.H.R.A. Muhamad Fajar Laksana Sumayuda Wangsa Negara Sekaligus Sebagai pendiri pesantren dzikir Alfath, dan pimpinan Museum Sejarah Sunda Prabu Siliwangi, pencipta seni olahraga tradisional Maen Boles dan Ngaggotong Lisung, yang menjadi icon budaya Kota Sukabumi.
Sejak tahun 1996 sudah membuka latihan silat di majlis Dzikir dan aurod Bashorun Fuadun di nangeleng, latihan silat ini di laksanakan setelah melaksanakan Sholat Isha dilanjutkan pengajian, maka jam 10 malam para santri latihan silat. Maka latihan silat tidak lepas dari budaya para santri yang rajin sholat, kemudian melakukan silaturahmi dikalangan para santri dengan latihan silat, sehingga lahirnya bela diri silat tidak lepas dari pondok pesantren yang diajarkan oleh para Kyai, karena Silat tidak lepasa dari SANTRI, SHOLAT DAN SILATURAHMI DENGAN SILAT
Ilmu silat maung bodas ini dilatih di pesantren dan dimajlis dzikir setelah para santri sholat dan ngaji, yang dulunya ilmu beladiri silat maung bodas merupakan warisan dari orang tua atau leluhur sejak jaman Pajajaran, yang di pelihara dan diajarkan kepada putra- putranya setelah pengajian, yang asal muasalnya dari seni silat maung Bodas Padjajaran, yang kemudian seni silat maung bodas ini telah mendapatkan tambahan-tambahan karena pengalaman dari pendiri perguruan yang belajar kepada beberapa perguruan silat yang lainnya di antaranya perguruan silat Tenaga Dasar ( PSTD) dan perguruan GB sanalika di melong asih bandung , serta belajar secara pribadi ilmu beladiri dari guru-guru spritual dan guru thareqat yang ada di jawa dan sumatra
Setelah belajar, mengajar dan mengembangkan seni silat maung bodas ini maka kemudian di resmikan masuk IPSI tgl 28 januari 2011 dan menjadi HUT Ps. Maung Bodas
VISI/MISI, TUJUAN, MOTO DAN MAKNA LOGO
visi
Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rosul-Nya, Menguatkan agama-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya diwaktu pagi dan petang”.
Misi
1.Belajar ilmu yang luas dan melatih tubuh perkasa (QS. Al-Baqoroh : 247
2.Perantara mendekatkan diri kepada Allah Dan berjihad (QS. Al-Maidah : 35)
3.Berteguh hati dan menyebut nama Allah (DZIKRULLAH), apabila kalian bertemu pasukan musuh (QS. Al-Anfal : 45)
4.Berdzikir sebanyak-banyaknya (QS.Al-Ahzab : 41-42)
5.Berjuang dalam jamaah, berihad dalam barisan yang teratur (QS. Ash-Shaf : 4)
Tujuan
1.Meningkatkan keimanan dan Ketakwaan kepada Allah
2.Melatihan Keberanian dan Kebersamaan ,Kerjasama Team
3.Melatih Jiwa satria dan Berani menghadapi Masalah dengan tetap focus Pada tujuan
4.Melestarikan Budaya Sunda
5.Hidup Satria Mati Sahid
Moto
Sing Aing Sima Maung “Artinya Memiliki Kekuatan Seperti Harimau”.
Sing Meunca Kidang Kancana “Artinya Memiliki Kecepatan dan Kelincahan Seperti Kijang”.

Arti nama Maung Bodas, satria awi koneng adalah :
manusia yang tegas dan furqonuntuk membela yang benar dan melawan yang mungkar, diumpamakan seperti awi yang sudah nyata koneng.maka awi koneng juga di artikan saucap nyata saciduh meutu,perkataan dan perbuatannya sama tidak menjadi orang munafik tegas dan jelas dalam membela kebenaran dan keadilan
Maung Bodas adalah perumpamaan sifat berani dan gagah perkasa ,maka maung bodas juga merupakan akronim dari manusia unggul berotak cerdas
Arti secara keselurahan : Manusia yang berani gagah perkasa dan tegas untuk membela yang benar melawan kemungkaran.
- Segi lima : lambang rukun islam
- Segi tiga : lambang iman dan ihsan
- Kujang warna kuning : sifat orang sunda yang sejahtra
- Kujang warna putih : sifat orang sunda yang suci bersih
- Kujang warna hitam : sifat orang sunda yang kuat
- Gambar maung bodas : sifat berani, gagah perkasa dan tegas


Legenda Maung Bodas dan Pangeran Pamanah Rasa (Prabu Siliwangi)
Perguruan Silat Sang Maung Bodas (PS. Sang Maung Bodas) lahir dari legenda maung bodas dengan Prabu Siliwangi yang ada dalam Kitab Suwasit yang diceritakan dalam buku Sasakala Prabu Siliwangi, maka dapat diceritakan kembali legenda kisah maung bodas dan Prabu Siliwangi Raden Pamanah Rasa sebagai berikut ;
Pangeran Pamanah Rasa nama kecil dari Prabu Siliwangi, ketika masih muda ingin mencoba keluar meninggalkan rakyat dan saudara-saudaranya, keluar dari kerajaan untuk mencari ilmu dan mengunjungi kerajaan- kerajaan yang lain sambil beliau memperkenalkan diri bahwa beliau yang memegang kerajaan Gajah sebelum lahir kerajaan Pajajaran, Beliau pergi sendiri tidak di kawal oleh satu orang pun padahal prajurit-prajuritnya banyak menawarkan supaya di kawal, tetapi beliau tetap pergi sendiri.
Pangeran Pamanah Rasa jalan kaki sendiri tidak memakai kuda, seperti yang biasanya dilakukan oleh para raja. Belum seperapat jalan, beliau melihat rakyat-rakyat nya berjejer untuk melepas dan melihat Pangeran Pamanah Rasa pergi dari kerajaannya, tapi beliau tidak bimbang karena kerajaannya untuk sementara di serahkan dahulu ke panglimanya yaitu Eyang Jaya Prakasa yang mengabdi ke Pangeran Pamanah Rasa.
Tidak lama berjalan dalam beberapa langkah beliau sudah menghilang, terus muncul-muncul beliau sudah di tengah hutan. Pangeran Pamanah Rasa jalan lagi perlahan-lahan, sebetulnya beliau tidak ada yang di tuju, tetapi entah mengapa dari dalam hatinya ada dorongan yang mendorong beliau untuk tetap terus berangkat, beliau ingin mencoba mudah-mudahan mendapat pengalaman dan ilmu dari luar.
Setelah beliau keluar dari hutan, beliau merasa haus lalu mencari air untuk minum. Akhirnya Pangeran Pamanah Rasa menemukan air terjun yang besar (air terjun ini curug sawer di Majalengka). Setelah beliau mendatangi air terjun tersebut Pangeran Pamanah Rasa kaget karena di sekelilingnya banyak harimau besar. Harimau yang besar-besar tersebut mendekati Pangeran Pamanah Rasa mau mencakar beliau, tapi Pangeran Pamanah Rasa tidak takut sedikit pun malah oleh beliau di lawan. Harimau tersebut jumlahnya tidak kurang delapan ekor. Harimau tersebut oleh Pangeran Pamanah Rasa di pukul dengan satu kali pukulan dengan memakai keilmuan beliau, langsung saja harimau-harimau tersebut terluka parah, yang membingungkan lagi harimau- harimau yang berukuran besar tersebut, yang sudah terkapar mati, mendadak menghilang semua tidak ada bekas bangkai-bangkainya sedikit pun.
Pangeran Pamanah Rasa tidak banyak berpikir lagi langsung jalan ke air terjun. Pangeran Pamanah Rasa bergegas mengambil air minum. Sesudah mengisikan air ke wadah yang dibawa beliau sebagai bekal di jalan, tiba- tiba datang lagi harimau dari dalam lubang belakang air terjun. Harimau tersebut melompat tepat di hadapan Pangeran Pamanah Rasa. Dalam Ingatan Pangeran Pamanah Rasa harimau tersebut berbeda dengan yang sebelumnya, lebih besar di bandingkan dengan yang tadi, yang sebelumnya berwarna kuning kalau yang sekarang
berwana atau berbulu putih dan sepertinya lebih garang dan ganas.
Pangeran Pamanah Rasa tahu, ini bukan harimau sembarangan. Oleh Pangeran Pamanah Rasa harimau tersebut di tanya ;
“Kamu itu siapa?, saya tidak mengganggu kamu. kenapa kamu ganggu saya”.
Ternyata Harimau Putih (Maung Bodas) tersebut bisa berbicara;
“saya yang punya air terjun ini, jika ada yang ke sini saya akan jadikan tumbal dan makanan saya, pokoknya kamu akan saya makan”,
Harimau Putih tidak bersikap sopan sedikit pun. Pangeran Pamanah Rasa bertanya kembali pada Harimau Putih dengan sikap yang lemah lembut;
“coba kamu jawab, mau kamu apa sebenarnya ?”
Harimau Putih menjawab kembali;
“Saya tidak mau apa-apa dari kamu, saya cuman mau makan daging kamu saja, karena saya siluman harimau yang ditakuti siluman-siluman lain apalagi manusia seperti kamu, tidak akan mampu melawan saya”.
Begitulah jawaban Harimau Putih, dia beranggapan bahwa dialah satu-satunya yang paling jago. Harimau Putih tersebut tidak mengetahui bahwa Pangeran
Pamanah Rasa adalah seorang Raja di kerajaan Gajah. Pangeran Pamanah Rasa berdiam diri sambil memikirkan bagaimana caranya mengalahkan Harimau Putih tersebut.
Selagi Pangeran Pamanah Rasa berpikir mencari cara mengalahkannya, Harimau Putih tersebut secara tiba-tiba langsung mendekati Pangeran Pamanah Rasa, hendak mencakar dan memakan daging beliau. Harimau Putih itu loncat menerkam Pangeran Pamanah Rasa, Harimau Putih itu loncat ke batu yang di diami Pangeran Pamanah Rasa. Lutut Harimau Putih itu menekan batu yang didiami Pangeran dengan kuat sekali.
Pangeran Pamanah Rasa kaget luarbiasa karena dengan loncatannya saja batu tersebut amblas berlubang, dalam posisi menahan keadaan batu tersebut makin lama makin dalam amblasnya, karena tekanan Harimau Putih tersebut. Selagi mencakar dari arah depan muka, Pangeran Pamanah Rasa loncat mendekap harimau tersebut, akhirnya keduanya jatuh bersamaan keair terjun.
Pangeran Pamanah Rasa yang sedang bertarung dengan Harimau Putih di area di bawah kubangan air terjun mengakibatkan banyak air yang terminum. Pakaian Pangeran Pamanah Rasa sudah pada sobek terkoyak oleh cakaran dan gigitan Harimau Putih dan banyak bekas cakaran yang terdapat pada badan Pangeran Pamanah Rasa. Pangeran Pamanah Rasa merasa kebingungan karena harimau tersebut malah
semakin kuat dan ganas setelah melihat darah, tubuhnya semakin membesar, kisarannya sampai sebesar kerbau dewasa. Pangeran Pamanah Rasa bingung harus berbuat apa lagi.
Pangeran Pamanah Rasa terus menerus bertarung dengan Harimau Putih, sambil memikirkan bagaimana cara mengalahkan Harimau Putih. Pangeran Pamanah Rasa sudah merasa cape walau mengeluarkan keilmuan juga percuma tidak ada pangaruhnya karena tidak terasa, berbeda dengan harimau-harimau sebelumnya yang mudah dikalahkan. Bertarung dari pagi sampai sore tidak berhenti-berhenti, di situ Harimau Putih berbicara kepada Pangeran Pamanah Rasa, Kata Harimau Putih pada Pangeran Pamanah Rasa yang sudah kelelahan;
kamu sudah lemas tidak punya kemampuan lagi, dan tidak akan kuat lagi melawan saya sekarang, tinggal menunggu di makan saya saja.
Tidak lama kemudian setelah Pangeran Pamanah Rasa diam karena sudah cape, Harimau Putih mendatangi sang pangeran, hendak mencakar dan memangsa Pangeran Pamanah Rasa mau memakan dagingnya, Harimau Putih itu jalan perlahan sambil bergumam samar tidak jelas;
“Sudah saja, sekarang siap-siap menjadi makanan saya saja saat ini juga”,
Harimau Putih tersebut menghampiri Pangeran Pamanah Rasa, sudah hampir sampai tinggal beberapa langkah lagi Harimau Putih itu mau menerkam Pangeran Pamanah Rasa. Tiba-tiba datang keanehan-keanehan, yaitu air terjun yang tadinya mengalir deras tiba-tiba berhenti tidak mengalir lagi, Harimau Putih yang tadinya mau menerkam Pangeran Pamanah Rasa kaget!! air terjun yang menutupi lubang Gua tempat tinggalnya macan putih sekarang terlihat jelas. Tidak diketahui dari mana datangnya, tiba-tiba ada angin kencang yang semakin lama tambah kencang dan bergulungan membentuk bulatan menghampiri Harimau Putih. Harimau Putih terpental menghantam batu, angin yang berputar besar tadi terus mengejar Harimau Putih kemudian membuntang-bantingkannya sampai Harimau Putih lemas tak berdaya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ternyata angin yang besar tadi di buat oleh Pangeran Pamanah Rasa untuk mengalahkan Harimau Putih.
Pangeran Pamanah Rasa memakai keilmuannya membuat gulungan angin besar, dan angin tersebut di bentuk dan dipadukan dengan air terjun yang mengalir menggunakan tenaga dalam ilmu kanuragan, di bentuk menjadi gulungan angin dan air dijadikan senjata untuk melawan Harimau Putih. Pantas saja Harimau Putih keheranan pada saat melihat air terjun besar langsung berhenti, maka dari situ Harimau Putih kalah oleh Pangeran Pamanah Rasa.
Oleh Pangeran Pamanah Rasa Harimau Putih yang sudah kalah tersebut di datanginya, Lalu Harimau Putih oleh Pangeran Pamanah Rasa di tanya dengan sopan, tidak sombong, dan dengan kata-kata lemah lembut, dimana Harimau Putih tersebut sudah tidak melawan lagi;
Hai kamu Harimau Putih, saya kesini cuman ingin minta air untuk minum dan untuk bekal dijalan jadi saya datang ke sini bukan ingin mencari masalah atau memperlihatkan keilmuan. Saya manusia biasa yang lagi mencari petunjuk yang belum saya ketahui.
Harimau Putih dengan penuh Rasa bersalah, lalu bertanya dengan sikap sopan sekarang ke Pangeran Pamanah Rasa;
Kamu itu sebenarnya siapa dan tujuan kamu mau apa?. Lalu Pangeran Pamanah Rasa menjawab;
Saya raja dari kerajaan Gajah, Saya bingung, saya tidak mempunyai tujuan, Saya mengikuti apa kata hati saja, karena seperti ada yang menarik, mendorong menyuruh saya mencari diri saya sendiri, harus bagaimanaya ? saya sendiri tidak tahu.
Dengan penuh Keheranan !! becampur kaget, Harimau Putih tidak menyangka bahwa Pangeran Pamanah Rasa ternyata seorang Raja. Harimau Putih memohon ampunan dan meminta pangeran memberi pelajaran atau hukuman. Karena dia sudah melawan raja. Pangeran Pamanah Rasa berbicara lagi ke Harimau Putih;
“Ya sudah sekarang saya tidak akan mengapa- apakan kamu, dan saya akan pergi lagi dari sini untuk meneruskan perjalanannya”.
Karena Harimau Putih sudah mencelakakan Pangeran Pamanah Rasa, maka dia harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya yang sudah di lakukan padanya, Sebelum Pangeran Pamanah Rasa berangkat Harimau Putih itu memberi pakaian, Karena pakaian pangeran sobek bekas pertarungan tadi.
Pangeran Pamanah Rasa di kasih pakaian dari kulit harimau oleh Harimau Putih. Harimau Putih merasa kurang cukup apabila hanya memberi pakaian saja, jadi dia memutuskan untuk mengabdi kepada Pangeran Pamanah Rasa dengan mendampingi beliau. Sebagai keputusan terbaik yang harimau putih ambil.
Setelah Harimau Putih memberi pakaian. Harimau Putih menawarkan ke Pangeran Pamanah Rasa supaya di perbolehkan menjadi pendamping pangeran, Pangeran Pamanah Rasa menjawab;
kamu tidak usah repot-repot, saya tidak usah di kawal, tanpa dikawal juga tidak apa-apa karena saya sudah biasa sendiri. kata Pangeran Pamanah Rasa.
Harimau Putih dengan penuh perasaan bersalahnya, dia terus menerus memaksa ke Pangeran Pamanah Rasa untuk mendampingi pangeran, karena Harimau Putih terus memaksa Pangeran Pamanah Rasa tidak bisa menolak.Pangeran Pamanah Rasa menjawab lagi;
Iya mari jika itu maunya kamu seperti itu, saya tidak akan maksa, itu kemauan dan kehendak kamu bukan kemauan saya..
Harimau Putih langsung menjawab lagi;
Tidak apa-apa jika saya di jadikan anak buah juga, yang penting saya ingin mengabdi ke Pangeran Pamanah Rasa, sejak saat ini mau di apakan juga terserah pangeran.
jangan banyak bicara lagi mari kita berangkat saja sekarang, itu jawaban Pangeran Pamanah Rasa.
Harimau Putih atau maung bodas sejak saat itu dan seterusnya menjadi pengawal dan mengabdi kepada Pangeran Pamanah Rasa (Prabu Siliwangi), yang kemudian di Pajajaran lahirlah ilmu beladiri Maung Bodas.
Legenda Maung Bodas, Pakuan Pajajaran dan Senjata Kujang
Legenda kedua yang melahirkan Paguron Silat Maung Bodas adalah dari Kisah kitab Suwasit dan Buku Sasakala Prabu Siliwangi yang ada di Museum Sejarah Sunda Prabu Siliwangi Kota Sukabumi, yaitu kisah Maung Bodas dengan Kerajaan Pakuan Pajajaran dan Senjata Kujang, kisah legenda ini juga yang melatarbelakangi lahirnya Paguron Silat Maung Bodas yang dapat diceritakan kembali sebagai berikut:
Pangeran Pamanah Rasa berkata Kepada Eyang Jaya Perkasa; bagaimana jika tahta kerajaan diganti nama, agar bila melawan musuh supaya lebih kuat kata panglima; kalau ada nama yang dapat menguatkan kerajaan Eyang terima, apa namanya? Begitulah jawaban Eyang Jaya Perkasa.
Pangeran Pamanah Rasa sudah menghitung nama apa yang baik untuk mengganti nama kerajaan yang sekarang. Terus beliau mempertimbangkan bersama panglimanya, kata Pangeran Pamanah Rasa
Negara kita Negara sunda, maka kita bisa disebut orang sunda, kemudian sekarang jamannya sudah agak beda bukan jaman purba lagi, memang sejak dulu kerajaan Gajah terkenal, berkat Ramahanda saya, yang masih termasuk jaman purba, dengan symbol Gajah, disatukan jadi symbol kerajaan , datang dari petunjuk yang jadi kekuatan berdirinya kerajaan Gajah.
Sekarang juga sama, Negara ini juga ada nama, yaitu Negara yang kita diami adalah tataran sunda yang termasuk dari simbolnya yaitu binatang yang paling buas yaitu Harimau.
Pangeran Pamanah Rasa menjelaskan alasan yang melatar belakangi penggantian nama kerajaan, Sangat
jelas dari awal sampai akhir, di sampaikan ke Eyang Jaya Perkasa.
Eyang Jaya Perkasa mengerti tentang apa yang baru saja dijelaskan oleh Pangeran Pamanah Rasa, dengan penuh rasa gembira , terus bertanya Eyang Jaya Perkasa;
Bagaimana selanjutnya.
Dijawab oleh Pangeran Pamanah Rasa;
Jadi Ki, tataran sunda tersebut harus benar-benar dipegang oleh saya, jadi harus dipercepat membuat barang-barang yang membentuk pisau untuk ciri dari kerajaan sunda sebagai simbol yang bisa menyimpan kekuatan, buatkan pisau berbentuk Harimau sebanyak tiga buah..
Pada waktu itu juga Pangeran Pamanah Rasa menyuruh ke Eyang Jaya Perkasa untuk membuat senjata
, yaitu harus menyimbolkan tataran sunda , senjata sunda yaitu pisau yang berbentuk Harimau, sebagai awal mula sejarah dibuatnya tiga senjata yang berbentuk Harimau tiga warna, yaitu kuning, hitam, putih senjata-senjata tersebut diminta untuk langsung dibuatkan.
Senjata pertama yang berwarna hitam, dibuat dari batu yang jatuh dari langit yang sering disebut meteor, yang dibakar oleh Pangeran Pamanah Rasa sendiri, dibentuk besi yang diperuntukkan untuk membuat senjata tersebut.
Senjata Kedua dibuat dari air api yang dingin, yang warnanya kuning dibekukan menjadi besi kuning. Senjata ketiga dari besi biasa yang direndam dalam air hujan menjadi putih berkilau.
Tiga bahan besi tadi yang merupakan bahan untuk membuat pisau yang berbentuk simbol Harimau, yaitu yang tiga warna tadi dibuatkan oleh ketiga orang yang sudah biasa membuat senjata, satu orang ditugaskan membuat satu senjata, lalu mereka dikasih bahan besi tersebut untuk di pegang, satu orang pegang satu, untuk di kerjakan.
Sudah tiga hari pengerjaan senjata tersebut dengan begitu sangat susah pengerjaannya, dikarenakan besinya bukan besi biasa beda dengan besi-besi yang biasa dibuat pedang, sampai tujuh harinya senjata baru jadi, tinggal merapih-rapihkan diselesaikan sampai tujuh hari, beda dengan senjata-senjata yang lain sehari saja beres.
Tidak lama kemudian Pangeran Pamanah Rasa melihat senjata yang baru selesai, senjata itu jadi tiga warna yang sama bentuknya. Pangeran Pamanah Rasa menyukai bentuk pisau tersebut.
Barang sudah jadi tinggal namanya, semalam penuh Pangeran Pamanah Rasa memikirkan nama untuk barang itu, tepat ayam berkokok tepat ditemukan nama untuk ketiga barang tersebut, yaitu dengan bahasa sandi, bahasa itu sangat tepat untuk barang senjata yang sudah jadi, yaitu namanya KUJANG, dikarenakan barangnya ada
tiga, beda beda warna tapi bentuknya sama disebut jadi KUJANG TIGA SERANGKAI, YANG ARTINYA BEDA-BEDA
TAPI TETAP SAMAatau nama yang beda warna tapi berkaitan, dikarenakan bentuknya sama, hari itu juga Pangeran Pamanah Rasa menyuruh datang panglimanya kesinggasana ditempat pertemuan, sekarang menceritakan yang penting penting,tepat sampai disinggasana Pangeran Pamanah Rasa bicara langsung kepada Eyang Jaya Perkasa dari masalah nama kerajaan mau diganti, dikarenakan ada petunjuk mendapatkan nama barang tersebut, kata Pangeran Pamanah Rasa ,
Eyang Jaya perkasa saya ini sudah mendapatkan nama barang yang sudah jadi, yaitu namanya Kujang.
Dijawab oleh Panglimanya; Ya terimakasih, begitu tepat dengan barangnya, terus bagaimana sekarang selanjutnya; langsung Pangeran Pamanah Rasa bicara lagi, Nah saya ini ada petunjuk yaitu jika dari barang sudah selesai sekarang masalah nama kerajaan, dikarenakan saya ada yang membantu yaitu bangsa siluman ataupun Harimau Harimau ghaib, jadi saya membawa nama kerajaan dari Negara Gajah dengan kerajaan Harimau, bila disatukan maka namanya disebut PAKUAN PAJAJARAN disatukan lagi oleh barang yang tiga itu yang namanya KUJANG jadi tepat sudah, nah ditatar sunda ini lahir Kerajaan Pajajaran.
Pangeran Pamanah Rasa berbicara dengan panjang lebar menjelaskan mengganti kerajaan Gajah menjadi kerajaan Pajajaran, dijawab lagi oleh panglima Eyang Jaya Perkasa ya selama ini kerajaan dipegang oleh pangeran, eyang mengikuti saja, Eyang percaya, ya kalau sudah tepat jangan dilama-lamakan lagi, kita secepatnya diumumkan ke prajurit dan warga semua.
Eyang Jaya Perkasa tidak banyak bicara beliau mengintruksikan untuk mengumumkan kepada seluruh Masyarakat kerajaan tentang perubahan nama kerajaan, tidak lama kemudian pembicaraan Pangeran Pamanah Rasa dan Eyang Jaya Perkasa selesai, dikarenakan sudah jelas kerajaan Gajah kan diganti nama.
Hari yang ditunggu sudah datang juga karena sejak dari kemarin sudah diumumkan bahwa keajaan ini akan diganti, itu para warga semua berkumpul pagi-pagi sekali, terus oleh karena itu juga Pangeran Pamanah Rasa bicara lagi kepada Eyang Jaya Perkasa, sebelum keluar;
Eyang saat mengganti kerajaan ini namanya bukan untuk saya sendiri tapi untuk rakyat semua supaya ada perubahan untuk semuanya, oleh karena itu kita semua harus mengikuti jaman, sekarang sudah agak maju jamannya dikarenakan harus di iringi oleh ilmu ekonomi, hal itu dari melihat kerajaan yang lain, hal itu juga untuk merebut kerajaaan Galuh yang membayar Mongol Pati untuk menyerang kerajaan kita, jadi kita juga sama kita
serang kerajaan Galuh dengan tenaga baru, prajurit Gajah dan prajurit Harimau kita satukan memakai Bahasa sandi, jadi nama ini Pajajaran.Nah begitu barangkali rencana saya,
Pangeran Pamanah Rasa bicara begitu ke panglimanya dikarenakan ingin didukung oleh panglimanya, jawab Eyang Jaya Perkasa;
Iya Pangeran, saya mengikuti, dikarenakan itu petunjuknya, laksanakan saja jangan takut dibantu oleh saya Insya Allah, nah itu jawaban Eyang Jaya Perkasa dengan menyebut Insya Allah dikarenakan Eyangnya seorang yang beragama islam beda dengan Pangerannya.
Tidak lama kemudian obrolannya selesai langsung mereka keluar menghampiri warganya, untuk menjelaskan penggantian nama kerajaan, semua warga kumpul didepan kerajaannya mulai dari prajurit sampai kepada warganya biasa berbaris ada ribuan orang, tidak lama kemudian rajanya datang langsung duduk dikursi raja yang sudah disiapkan, dari sana baru Pangeran Pamanah Rasa mengucapkan salam hadir;
hey warga – warga ataupun prajurit prajurit yang saya mulyakan, ada sepatah dua patah kata dari masalah kerajaan ini yaitu tempat kita semua, dikarenakan kita semua mengikuti keadaan jaman, dikarenakan kerajaan ini setelah diserang oleh kerajaan Mongol Pati yang bukan musuh kerajaan kita, telah dibuktikan dari surat yang mengajak perang, bahwa isi surat yang mengajak
perang, yaitu surat dari kerajaan Galuh, jadi kerajaan ini diadu dombakan dengan Mongol Pati Oleh Kerjaan Galuh, dikarenakan kerajaan Galuh membayar dengan hartanya kepada Mongol Pati,untuk menyerang kerajaan ini”,
Pangeran Pamanah Rasa bicara kepada warga warganya dikarenakan cerita itu sangat penting, Pangeran Pamanah Rasa meminta warga waganya supaya jangan pulang dulu sebelum rajanya selesai bicara, maka dengan itu Pangeran Pamanah Rasa bercerita, selanjutnya Pangeran Pamanah Rasa membahas penggantian nama kerajaan, nah begitu saya yang mimpin warga warga semua berniat mengganti nama kerajaan, apa kalian semua menerima apa apa yang saya bicarakan, ketika bicara keras apakah menerima atau menolak, maka semua warga langsung nyebut”, Sendi kaula Gusti , tidak ada satupun yang tidak nyebut, dikarenakan setuju dengan apa yang dibicarakan.
Pangeran Pamanah Rasa membahas lagi yang ketiga;
nah jika kalian setuju apa yang saya bicarakan saya akan mengucap ataupun bicara yang ketiga, saya bertemu dengan siluman yaitu bangsa ghaib, saya mau sedikit menjelaskan , saya mau ada persiapan untuk menyerang kerajaan Galuh, jadi saya dibantu oleh bangsa ghaib, bangsa ghaib ini sama dengan prajurit saya, dikarenakan beliau ngabdi kepada saya, nah jadi kita semua punya kekuatan yang besar, dan nama kerajaan yang mau diganti, nama kearajaan ini disatukan dengan kerajaan
ghaib, jadi nama sandi yaitu Pajajaran, jadi yang jelasnya kerajaan ini diganti nama jadi kerajaan pajajaran.nah saya sudah bercerita asal muasal nama kerajaan pajajaran, jadi hari ini juga kerajaan Gajah diganti menjadi kerajaan pajajaran,
nampi, dijawa lagi oleh warga sekalian , nampi kaula Gusti, nah cukup sekian saja dari saya, sudah jelas dan sudah resmi.
Kisah legenda maung bodas yang berhubungan dengan kerajaan Pakuan Pajajaran dan Senjata Kujang menjadikan Paguron Silat Maung Bodas menjadi Paguron Silat yang juga melestarikan dan menjaga budaya Sunda, yang lahir dari kerajaan Pajajaran, maka senjata pusaka dari Paguron silat MAUNG BODAS ADALAH SENAJATA KUJANG 3 SERANGKAI YANG SEKARANG ADA DI MUSEUM SEJARAH SUNDA PRABU SILIWANGI.